Ruang Tunggu



 
Anehnya, aku tetap disitu.  
Mencari-cari ketetapan nurani, tapi terus merasa matikutu.

Aku tetap menunggu, 
siapa tahu ada otak yang tak lagi harus mementingkan perkara sosial
Yang mau berbicara dengan sejenis makhluk di negeri ajaib,
Yang menahan diri, mau berkendali tuturan 
dan menunggu tanpa memelototi waktu.

Komentar