Anehnya, aku tetap disitu.Mencari-cari ketetapan nurani, tapi terus merasa matikutu.
Aku tetap menunggu,siapa tahu ada otak yang tak lagi harus mementingkan perkara sosialYang mau berbicara dengan sejenis makhluk di negeri ajaib,Yang menahan diri, mau berkendali tuturandan menunggu tanpa memelototi waktu.
Komentar
Posting Komentar