Dalamnya perempuan siapa tahu..
Satu ketika saya dan beberapa teman kos menyadari ada ulah yang tak masuk akal mengintai keberadaan jemuran kewanitaan kami (tahu kan maksudnya:)
Itu tak kami sadari secara langsung, namun beberapa kali, setelah merasa-rasai bahwa nominal underwear berkurang di lemari masing-masing dari kita. Saya termasuk di dalamnya, karena tak pernah menghitung kembali jemuran yang telah mengering. Itupun baru terasa bahwa kejadian ini adalah kejahatan karena satu persatu mulai mengeluh kehilangan salah satu pakaian dalamnya.
Nah, saya tak mampu membayangkan bahwa bapak penjaga kos bisa mengendap-endap mengambil barang tak masuk akal untuknya. Lagipula mengapa baru sekitar sebulan kasus kehilangan barang penting tak penting itu jadi bermasalah. Apakah angin bisa bergilir menerbangkannya satu persatu, dan hebatnya, angin ini tahu mana insider yang sekiranya punya tampilan ‘oke’ (atau dengan kata lain bisa juga yang lucu, seksi, tampak sensual, terlihat baru..hoho..!) Dan akhirnya, karena tak jua menemukan tersangka yang bisa didakwa, kamipun jadi semakin hati-hati menghitung jemuran, selain itu memprediksi waktu dan tempat yang pas untuk menjemur.
Sekian bulan kemudian kasus itu tak lagi dipermasalahkan. Mungkin si misterius ini mulai merasa eksistensinya dicurigai. Saya tak lagi tanpa sangkaan, tapi telah mengetahuinya diam-diam (benar-benar bukan sangkaan lho). Tak diduga bahwa tipikal gadis ini (ternyata ia gadis!) mempunyai ketertarikan yang tak masuk akal. Sebelumnya, diapun juga ikutan share bahwa nasibnya serupa. Itu yang membuatnya semakin ‘woww’di mata saya..., apakah jika itu kleptomania, ia punya kesadaran untuk berstrategi?
Entahlah.. saya berusaha memaafkannya saja karna kejadian itu sudah lumayan basi.
...
Beberapa bulan setelahnya, teman-teman perempuan di kampus mengajak berpameran visual dengan mengusung gagasan mahasiswi seni juga ga kalah eksis nyeni karena minoritasnya.
Diakhir tenggat pameran saya baru teringat gadis itu. Bukan lagi kesalahannya yang saya ungkit, namun ia membuka pintu penglihatan saya tentang kecantikan dari dalam yang benar-benar hanya diletakkan di dalam (tahu lagi kan maksudnya?:), sekaligus inner beauty yang dimaksudkan untuk kebaikan hati seperti yang umum telah diketahui maknanya. *alasan selain itu mungkin kejadian ini membekas untuk dibalas,ups!*
Jaman sekarang, ada nggak sih inner beauty ?
Dari apa kita tahu inner beauty seorang wanita, perempuan? Kontes kecantikan saja perlu lihat ‘dalam’nya perempuan yang punya kualitas mind & behaviour oke. Betapa sebenarnya banyak perempuan sendiri juga berhasrat memperlihatkan inner beauty itu secara sadar, bukan tanpa alasan (meski ramai disangkal juga..). Kebaikan seseorang, ga menutup sisi ‘sensualitas dalam’ yang terkadang secara ‘begitu saja’ ingin juga tampil. Kalau dia pamer keseksian dengan showed up her inner beauty much, bukan berarti ia tak baik juga. Toh ukuran kebaikan juga relatif-kan, tergantung bagaimana cara ia membawa dirinya dengan keberanian tampilannya itu..
Selanjutnya tinggal bagaimana kita sebagai pengamatnya, mengambil sisi di luar selera artistiknya terhadap insider tersebut. Sebagai pengamat, saya dan juga Anda bisa lebih belajar mem-positioning pikiran (mungkin juga hati).
Seni terapan memungkinkan bentuk dan rancangan pakaian dalam kini tak sekadar jadi inner melulu. Pakaian dalam juga identitas yang butuh pengakuan (he.he..kayak iklan pakaian dalem aja..). Kalau mau lebih jeli mengamati, jemuran para wanita sudah seperti galeri saja sekarang *sekilas aja, jangan kelamaan tar dikira maling juga...* Saya rasa bukan tabu untuk membincang karakter kaum saya berdasar pakaian dalamnya, dan bukan bermaksud merendahkan perempuan itu sendiri. Saya sendiri terkadang tak sadar (dan kini sadar:) suka menampilkan sensualitas, bukan saja dari pilihan underwear dan cara berpakaian, tapi sekaligus gesture, cara berbicara, menatap, dsb,dsb.. Mau style berpakaian apapun, subjektifitas sebagai perempuan (baca:jaman sekarang) yang meng-kodrat sangat artistik di bumi ini, yang telah begitu dibentur dan diputarbalikkan dengan beragam informasi, persepsi dan nilai di belahan arah angin manapun, yang menjadi kebablasan maupun teramat-amankan, masalah true inner beauty ini memang penting secara pribadi.
Ya, mungkin memang hanya secara pribadi.
Sensasi ini mungkin lebih terasa secara psikis (meski tak dipungkiri karena nilai yang terkonvensikan dan mengarahkan sisi kejiwaan seorang perempuan, apalagi kemajuan informasi dan komunikasi yang pessssatt saat ini)
Jemuran dan si gadis yang tak terlihat mukanya itu (karena muka saya anggap outside beauty), merupakan hasil penglihatan tentang diri sendiri, perempuan-perempuan di sekitar saya, yang asik berpamer insider sembari bermotor (hehe, kalau yang ini bahaya buat arus lalulintas), yang punya kebiasaan unik koleksi underwear dari jemuran orang, perempuan-perempuan di mata saya yang memang seksi dipandang dan dibaca tuturannya, dsb,dsb.. (oya,kata teman hati: kelemahan wanita justru kekuatannya untuk menaklukkan, wah ini panjaaang lagi kasusnya,hehe!:)
Ah..
Jaman sekarang, dalamnya perempuan..siapa bisa kira lagi.
Karna inner beauty jadi membias relativitasnya..
Mungkin ia juga tak lagi penting untuk diperdebatkan (atau, mari kita memperdebatkan inner handsome saja:)
nb:
Karena kekurangbecusan saya berbahasa asing baik dan benar(dan karena tenggat pameran yang mepet saya tak bertanya pada yang berkompeten) saya menggunakan frasa “inner beauty was out!”, yang ternyata dikoreksi oleh Mr.dosen (editor poenya nih:) menjadi “Inner Beauty Showed Up !” .
Saya ok aja, yang penting maksud tersampaikan secara visual dan tulisan *namun agaknya banyak yang masih bingung sebelum saya turun memperjelasnya,he...*
Terimakasih,
untuk inspired girl yang unik itu, hebat juga dirimu:)
Terimakasih, karena pernah ada pameran spesial mahasiswi di kampus Sewon tercinta, “Yes,I do!”, Juni 2008(thanks,Be!)
wehhh.. menarik juga. yahh 90 persen sepakat lah... dgn yang apa dibahas. hohohoo..
BalasHapusteruss "(oya,kata teman hati: kelemahan wanita justru kekuatannya untuk menaklukkan, wah ini panjaaang lagi kasusnya,hehe!:)" bisa dibahas lebih lanjut tidak ini?? hehehee
wah...belum sempat diperpanjang kasusnya...hehehe... makasih ya sudah mampir :)
Hapus